Ada sebuah
pemikiran yang sejak dulu ingin dibagikan. Dan akhirnya, penulis sedang
memprosesnya melalui sebuah buku yang sedang diikhtiarkan untuk segera terbit.
Mohon doanya ya. Ini tentang pemuda, generasi bangsa, penggerak peradaban, yang ditangannya terpenuhi dengan asa yang luar biasa, penggenggam dunia untuk lebih
baik dan intinya tentang kader masa depan. Berbicara soal pemuda, ada rasa yang
menggebu di hati. Apalagi kalau bahasannya yang berembel-embel pengabdian.
Kenapa itu? Yuk duduk bareng, tuntaskan coretan dari penulis ini. Dan kita
saling sharing ya… Di sini dilarang
gontok-gontokan tapi boleh membenarkan atau beropini sesuai sudut pandang
masing-masing agar penulis pun bisa belajar bersama.
Suatu ketika
penulis pernah melakukan suatu diskusi bersama seorang pemuda yang luar biasa. Tidak
perlu diceritan siapa dia, pokoknya luar biasa. Bahasannya seperti yang
dituliskan diatas ya, tentang pemuda. Pemuda yang dibahas di sini adalah tentang
pemuda yang merindukan kekonsistenan akan sebuah cinta. Perjuangan akan sebuah
kesadaran akan peletakan rasa rindu. Cinta dan rindu yang seperti apa? Selesaikan
dulu sebelum dicukupkan.
Pembaca pernah
bersua bersama penulis di sepucuk suratnya yang pernah tertuang disini? Baca dulu ini (Bagaimana Kabarmu, Negeri?). Salah satu petualangan yang pernah dicoba oleh penulis untuk
menjajaki buminya Sang Maha Pemilik adalah pulau terpencil yang ada di laut
lepas Jawa bagian ujung pulau Madura di Sumenep dan lebih ke Kalimantan dengan
letak pulau yang nyempil, kecil, dan hampir
tak terjamah. Padahal ada kehidupan dan potensi alam luar biasa di sana.
Masalembu dan Masakambing dua dari berbanyak pulau terpencil yang diketahui
oleh penulis dan pernah di meletakkan kakinya di pulau tersebut. Dalam setiap
perjalanan pastikan akan banyak cerita dan ilmu yang didapat per setiap
alurnya. Jangan biarkan untuk merugi dengan hanya membawa sedikit cerita atau
sedikit sekali pengalaman. Usahakan membawa buah tangan yang lebih banyak dari
teman seperjalanan atau rombongan. Bagaimana caranya? Pembaca yang bisa menentukannya
asal dilarang MALAS. Jadilah yang terbeda dengan keberanian yang luar biasa jika
berkeinginan mengetahui dan mendapatkan buah tangan berbeda untuk berilmu serta
jauh lebih paham agar bisa melihat dunia dengan lebih baik.
Dilanjut ya,
penulis pernah terlibat dalam satu program pendelegasian pemuda oleh KEMENKO maritim
ke pulau-pulau terpencil di Ekspedisi Nusantara Jaya Perintis Jawa Timur yang
akhirnya mengantarkan penulis terlibat dalam Rintara Jaya Jawa Timur. Ingin sekali
membedah satu program tersebut. Sebab geramnya penulis. Tapi untuk detailnya,
dilain kesempatan saja. Bukan hal bedah membedah itu yang ingin disampaikan
penulis di sini. Tapi sebuah pemikiran. Ingat sekali lagi, sesuai dengan rujuan
tulisan diawal. Penulis ingin berbagi, boleh sharing jika perlu disharingkan. Biar sama-sama menambah wawasan
dan berilmu.
Memang benar,
pemuda banyak sekali ide-idenya, keinginannya dan impian lainnya. Sebab penulis
pun demikian. Tapi yang seperti apa dulu ide dan keinginnannya? Dipikirkan
dengan segala pertimbangannya. Dewasa ini, gencar-gencarnya program dari si A,
si B, C, D dan sebagainya dengan bau-bau mengabdi untuk negeri, berbagi untuk sesama,
dan sejenisnya yang dilakukan di berbagai daerah, khususnya untuk daerah-daerah
tertinggal atau pulau terluar. Yang akhirnya, banyak pemuda yang berbondong-bondong menggandrunginya dengan berbagai macam motivasi, alasan,
sebab dan tetek bengek lainnya yang dibuat sedemikian rupa bagusnya untuk
meyakinkan sang penyeleksi atau penyelenggara agar bisa mengikuti program yang
diselenggarakan.
Ini rahasia umum sebenarnya, orang yang sekiranya berpotensi, kualitas bagus dan dengan tulus akan dinilai dari berbagai macam sisi hingga akhirnya ia yang terpilih untuk menjalankan program. Menjalankan dan menyukseskan setiap langkah dari programnya. Kemudian, dengan adanya program tersebut pastinya ada harapan yang tersimpan oleh penyelenggara untuk memahami arti yang sebenar-benarnya tagline atau hastag atau apalah yang mereka buat untuk menarik peminat atau pembaca untuk terlibat dalam program yang dimaksud. Tapi kadang, ada renungan disini. Benarkah program yang dijalankan telah sukses dan terjalankan dengan baik? Dan tagline yang dibuat, dituliskan, digemborkan, telah terpahamkan dibenak para pemuda yang terpilih itu? Jawabannya ada pada hati pembaca. Sebab, banyak diluar sana dengan program-program yang serupa hanya menghasilkan dan mengetahui alumni dari si A, si B, atau apalah yang ujungnya hanya untuk sekadar mengumpulkan orang-orang yang berpotensi dan kemudian lupa dengan yang diperjuangkan di tempat pengabdiannya. Atau bukan dibilang lupa, tapi program yang dijalankan hanya sebagai pencitraan belaka untuk mengangkat namanya, atau pun memenuhi curriculum vitae bahwa pernah melakukan hal tersebut.
Ini rahasia umum sebenarnya, orang yang sekiranya berpotensi, kualitas bagus dan dengan tulus akan dinilai dari berbagai macam sisi hingga akhirnya ia yang terpilih untuk menjalankan program. Menjalankan dan menyukseskan setiap langkah dari programnya. Kemudian, dengan adanya program tersebut pastinya ada harapan yang tersimpan oleh penyelenggara untuk memahami arti yang sebenar-benarnya tagline atau hastag atau apalah yang mereka buat untuk menarik peminat atau pembaca untuk terlibat dalam program yang dimaksud. Tapi kadang, ada renungan disini. Benarkah program yang dijalankan telah sukses dan terjalankan dengan baik? Dan tagline yang dibuat, dituliskan, digemborkan, telah terpahamkan dibenak para pemuda yang terpilih itu? Jawabannya ada pada hati pembaca. Sebab, banyak diluar sana dengan program-program yang serupa hanya menghasilkan dan mengetahui alumni dari si A, si B, atau apalah yang ujungnya hanya untuk sekadar mengumpulkan orang-orang yang berpotensi dan kemudian lupa dengan yang diperjuangkan di tempat pengabdiannya. Atau bukan dibilang lupa, tapi program yang dijalankan hanya sebagai pencitraan belaka untuk mengangkat namanya, atau pun memenuhi curriculum vitae bahwa pernah melakukan hal tersebut.
Seribu banding satu
sebenarnya pemuda yang tersaring dari program-program serupa dari tahun-ketahun
yang terbukti dengan tulus memahami arti dari hastag atau pun tagline yang
dibuat. Karena sejatinya, menurut penulis arti dari semua tagline dan apapun
program yang diidekan, dibuat, dan dijalankan. Hal yang terpenting adalah
keberlanjutan dari itu semua yang bisa dikatakan bahwa paham atau tidaknya
pemuda pilihan tersebut. Bagi penulis, terserah apapun nama media yang
menjalankan ide-ide dari pemudanya yang terpenting adalah hati untuk melakukan
dan mewujudkan keberlanjutan dari adanya program kerja atau kegiatan yang
dibuat. Sebab segala sesuatu yang dilakukan letak poin terberat dan perhatian
adalah keberlanjutan dan istiqomahnya. Agar arti dari semua tagline yang dibuat
paham dengan pemahaman yang berbeda untuk masyarakat yang dibilang cinta dan merindukan
kejayaan negeri ini. Bukan hanya sekadar ikut-ikutan dan menjalankan jobdesk, menambah teman, dan
berpengalaman. Bagaimana untuk pembuktiannya agar bisa dikatakan pemuda yang
berbeda dan paham menurut penulis? Caranya ada pada diri pembaca sendiri dengan
berlandaskan ilmu, keyakinan dan pengajaran agama, serta kepemahaman dari pembaca
pula.
Lagi, sebagai
penutup dari penulis. Hanya ingin berbagi dan berpendapat, sharing serta
mencari ilmu pula dari pembaca yang paham akan makna dari mengabdi yang
dimaksud penulis disini atau mengajak berkolaborasi bersama. Selamat berkarya
dan tetap semangat. Yuk kenali penulis dari berbagai media baik social media
ataupun email. Salam pena ^ ^