Urek-urek berlanjut kembali. Rasanya ada beban moral jika tulisan itu tidak dikhatamkan. Tempo hari saya mengulas sebuah cerita yang saya jejakkan di sini [baca: Palu dengan Taman Edukasi Nosarara Nosabatutu]. Perjalanan ini belum berakhir, masih berkutat dengan Taman Edukasi. Setelah Nosarara Nosabatutu, saya hengkang dari tempat tersebut. Bergeser ke satu tempat yang harus saya kepoin.
Panasnya Palu, saya tepis untuk menuju sebuah gong. Disebutnya Gong Perdamaian yang disimbolkan sebagai perdamaian nusantara. Adanya simbol perdamaian di salah satu ibu kota povinsi Sulawesi Tengah, mungkin sudah tidak asing lagi alasannya. Di provinsi ini memang sering diberitakan adanya konflik. Konflik yang memicu peperangan antar sesama. Nah, sebab alasan itulah gong ini didirikan untuk mempererat tali persaudaraan dan perdamaian dari segala ricuh yang mengandung konflik. Baik konflik antar agama, ras, budaya, suku bahkan adanya teroris.
Gong Perdamaian Palu (Dok. Pribadi) |
Sangking pentingnya gong ini, hingga menuju tempatnya pun harus melepas alas kaki. Setelah melewati beberapa anak tangga, barulah saya bisa dikatakan benar-benar berdekatan dengan gong ini. Telihat pada gongnya ada satu lingkaran yang paling dalam dan kecil. Bentuknya menonjol ke depan dengan gambar peta NKRI. Lingkaran kedua terdapat lima simbol agama yang ada di Indonesia. Diluar simbol tersebut ada sebuah tulisan “Gong Perdamaian Nusantara, Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Bangsa”. Kemudian terdapat 33 simbol provinsi dan sekitar ratusan simbol daerah dari berbagai kota dan kabupaten di Indonesia.
Sudah puas mengamati sekaligus berfoto gembira di area gong, dari tempat saya berdiri tepat di depan gong saya melihat kota Palu beserta pegunungan dan lautnya sejauh mata memandang. Lagi-lagi, indra penglihatan saya dimanjakan oleh indahnya Indonesia. Saat saya tengok ke arah bawah tepat saya berdiri ada sebuah patung. Patung seorang wanita dengan membawa sebuah kendi yang berisikan air. Katanya, patung tersebut dilambangkan sebagai ibu pertiwi yang selalu menyirami kesuburan tanah air. Sama halnya juga dengan sebuah patung di sisi lain yang terlihat membawakan sebuah alat musik tradisional yang katanya pun dilambangkan sebagai seninya Indonesia. Wah... sungguh indah bukan main patung-patung dan hiasan ditempat ini yang ternyata dalam setiap sisinya mengandung sebuah makna. Makna yang harus kita pahami. Dihormati dalam keadaanya. Dan dijalani dalam setiap artiannya. Alangkah indah benar, jika makna dari bentuk setiap perlambangan dan patungnya benar-benar ada untuk diaplikasikan dalam kehidupan yang sesunggunya. Agar tidak hanya menjadi lambang-lambang yang sejatinya ia berkata namun tak berdaya untuk digerakkan dan diwujudkan.
Gong Perdamaian (Dok. Pribadi) |
Di depan Gong Perdaaian (Dok. Pribadi) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa jejakkan komentar terbaikmu. Terima Kasih ^ ^