Tak pernah berhenti untuk menyebutkan kalimat-kalimat keagungan Sang Illah. Saat berdiri dalam sebuah ketakjuban yang luar biasa. Sontak saya berpikir, "ini bukan sebuah perjalanan bertugas yang biasa-biasa saja, so amazing,”. Tak sabar saya menuliskan perjalanan ini dalam note yang ada pada mesin genggam buatan manusia. Bukan tentang tugas apa yang sedang saya lakoni. Tapi sebuah perasaan kagum. Kagum dengan segala yang terjadi sejauh mata memandang.
Salah satu ibu kota di Sulawesi, tepatnya di kota Palu. Ada sebuah tempat, dimana tempat tersebut indah dengan hiasan kelap kelip lampunya, jalanannnya seperti lorong tanpa atap yang memesona. Berjalan diatasnya dengan pemandangan kanan dan kiri laut yang berirama nyanyian duyung. Sungguh memesona untuk memanjakan indra penglihatan.
Masjid Terapung Palu (Dok. Pribadi) |
Dikenalnya dengan sebutan masjid terapung kota palu, masjid Argam Bab Al Rahman yang diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah pada tanggal 12 Januari 2012. Masjid ini berada ditengah-tengah kota. Dekat sekali dengan salah satu jembatan yang menjadi icon kota ini. Nanti saya bahas tentang jembatan itu di lain tulisan saja. Saat ini, hati saya menggebu untuk menggoreskan satu tempat yang membuat saya sedari tadi terkagum. Masjid terapung.
Bukan persoalan tentang indahnya masjid yang kerap malam kubahnya memancarkan tujuh warna dengan alat khusus didatangkan langsung dari Cina. Bukan karena suasana yang dibawa angin bersama deburan ombak laut yang belum terlalu kuat. Pun bukan karena letaknya yang berada di tengah laut yang diberdirikan dengan pilar-pilar beton berkedalam puluhan meter. Namun, sebuah perasaan yang luar biasa dirasakan. Saya bersujud kepada Rabb Yang Maha Agung di atas keagungan tempat ini. Sungguh tak ada kata atau kalimat yang indah lagi untuk tertuliskan selain kalimat-kalimat keindahan-Nya. Allahu Akbar, MasyaAllah.
Teras Masjid Terapung Palu (Dok. Pribadi) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa jejakkan komentar terbaikmu. Terima Kasih ^ ^